ANALISA STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT
LEMBAR KERJA MAHASISWA
1. Topik : Sratifikasi Sosial Masyarakat
2. Topik Kegiatan : Struktur sosial Masyarakat Kel.
Sempaja selatan
Kec.Samarinda utara
3.Kegiatan : Penelitian Stratifikasi Sosial
4. Tujuan Penelitian :
a.Untuk mengetahui keadaan jumlah penduduk
dan
kehidupan sosial masyarakat di RT. 37
b. Memenuhi Tugas
akhir semester III (Ganjil)
5.Cara Penelitian :
a. Melakukan penelitian langsung ke lapangan
b.
Mendatangi ketua RT meminta data-
data data jumlah kepala keluarga setempat.
c. Mengetahui jumlah warga yang ada dalam data tersebut dan dari data
tersebut dapat diketahui keragaman suku, agama, adat, struktur sosial
masyarakat yang ada di RT.37
.
Samarinda, Desember 2010
Ketua RT
( )
ii.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Secara garis
besar masyarakat merupakan kumpulan beberapa individu yang membentuk suatu
kelompok dan menempati suatu wilayah tertentu sehingga membentuk suatu
kesatuan.
Kelurahan sempaja selatan RT 37 merupakan salah satu
kawasan yang padat penduduknya. Jumlah penduduknya hanya berkisar 160 kepala
keluarga ( KK ) yang memiliki tingkat ekonomi yang berbeda - beda.
Dari hasil penelitian penduduk di kawasan ini memiliki
mata pencaharian pada umumnya adalah
sebagian kecil bermata pencaharian sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS)dan pedagang, supermarket, rumah makan,
karyawan di perusahaan swasta dan toko-toko yang ada disekitarnya..
Di kawasan ini juga terdapat berbagai macam suku serta
kebudayaan yang berbeda-beda adapun suku diantara Banjar, Bugis,Jawa,Dayak, dan
Kutai.
Walaupun terdiri dari beberapa macam suku namun rasa nasionalisme
kehidupan masyarakat selalu ada dalam kawasan ini. Karena orang-orang dikawasan
ini tidak terlalu banyak kesibukan sehingga interaksi satu dengan yang lain
kuat seperti hari minggu megadakan kegiatan gotong royong membersihkan
lingkungan dikawasan RT nya.
Di tinjau dari
kepercayaan yang dianut di kawasan ini memiliki bermacam-macam Agama yaitu
Kristen, Islam, dan Katolik, dimana agama yang paling banyak di anut oleh
masyarakat RT 37 sempaja selatan
ini adalah
agama Islam sedangkan yang sebagian kecilnya adalah Kristen dan Katolik.
Di samping itu juga,terdapat lembaga desa yaitu sebuah
Mushola al-hidayah, dimana masyarakat mengadakan kegiatan agamanya khususnya
bagi yang beragama Islam. Kegiatan agama ini di lakukan lima kali dalam sehari,
Biasanya jumlah mereka pada hari-hari biasa berkisar belasan orang.
Di tinjau dari lingkungan geografisnya kawasan RT 37
sempaja selatan ini memiliki keadaan tanah yang datar dan bergunung-gunung,
Akan tetapi keadaan tanah di kawasan tersebut rata-rata pegunungan. Dan ketika
musim hujan tiba di sekitar kawasan RT ini sering kali tidak mengalami kebanjiran di karenakan keadaan
tanahnya tinggi(bergunung), sehingga tidak terlelap oleh banjir.
Di
tinjau dari tingkat Pendidikan Masyarakat RT 37 sempaja selatan bermacam-macam
tingkat pendidikannya ada yang SD, SMP, SMA, serta Perguruan Tinggi. Tapi rata-rata sudah
tamatan SMA.
Ada
pun beberapa syarat untuk menjadi warga RT 37 sempaja selatan bagi pendatang
atau warga asing adalah sebagai berikut:
1.Pendatang wajib
lapor kepada RT setempat.
2. Memiliki surat
pindah dari daerah asal.
3.Menyerahkan
SKCK asli.
4.Memiliki KTP
asli dari daerah asal.
5.Membuat KTP
baaru di RT setempat.
6.Membuat kartu
keluarga.
7.Dapat
beradaptasi dengan lingkungan setempat.
8.Mentaati
peraturan-peraturan yang ada di RT setempat.
Setelah
menjadi warga RT setempat wajib mematuhi peraturan-peraturan yang telah
disepakati bersama oleh RT dan masyarakat setempat dan ikut serta dalam menjaga
keamanan dan kenyamanan lingkungan setempat.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dalam RT. 37 sempaja selatan mengalami masalah yaitu :
a. Bagaimanakah
strukur sosial masyarakat RT.37 secara horizontal ?
b. Bagaimanakah
struktur sosial masyarakat RT.37 secara vertikal?
A. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan antara lain yaitu
:
- Untuk mengetahui struktur sosial masyarakat RT 37 sempaja selatan secara Horizontal
- Untuk mengetahui struktur sosial masyarakat RT 37 sempaja selatan secara Vertikal
- Untuk mengetahui keadaan jumlah penduduk dan kehidupan sosial masyarakat di Rt 37 sempaja selatan
- Untuk memenuhi tugas akhir semester III (Ganjil)
B. Manfaat Penelitian
Di samping
itu ada beberapa manfaat dari penelitian antara lain sebagai berikut :
a. Bahwa mahasiswa lebih mengetahui keadaan RT
setempat serta ikut
partisipasi dalam pendataan masyarakat sekitar RT tersebut.
b. Bahwa
mahasiswa mengetahui jumlah penduduk,tingkat penghasilan serta pendidikan
masyarakat RT tersebut.
c.
Manfaat untuk RT 37 yaitu akan lebih diketahui masyarakat diluar RT 37 karena penelitian tersebut.
E. Metode Penelitian
Penelitin ini dilakukan dengan cara
observasi antara lain :
a. Melakukan penelitian langsung ke
lapangan.
b. Mendatangi
ketua RT setempat untuk meminta data-data jumlah kepala keluarga setempat.
c. Menghitung
jumlah warga yang ada dalam data tersebut dan dari data tersebut dapat
diketahui keragaman suku, agama, adat-istiadat, ekonomi, sosial dan budaya
serta stratifikasi sosial yang ada di RT 37 sempaja selatan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian
Masyarakat
Definisi-definisi masyarakat
menurut para ahli antara lain :
a.
Menurut Mac Iver dan Page
Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari
wewenang dan kerja sama antara berbagai
kelompok dan penggolongan, dari tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia.
b.. Menurut Selo Seomardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang telah
hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan
c. Menurut Indan Encang (1982.14)
Menyatakan
bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
telah berkerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya untuk
berfikir tentang dirinya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
d. Menurut Hassan Shadily
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang bertahan
secara golongan dan saling mempengaruhi satu sam lain
e. Menurut Ralph Lionton
Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan
berkerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang
dirumuskan dengan jelas.
f .Menurut Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur mangmenderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
g. Menurut Paul B. Harton dan C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relative mandiri,hidup bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal disuatu wilayah tertentu,mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok/kumpulan manusia tersebut.
h. Menurut
Smith, Stanley dan Shores
Masyarakat sebagai suatu kelompok individu-individu
yang terorganisasi serta berfikir tentang diri sendiri sebagai suatu kelompok
yang berbeda (Smith, Stanley, Shores 1950 )
Adapun Unsur-unsur
Masyarakat antara lain :
a.
Manusia yang hidup bersama, bahwa apabila manusia membentuk suatu kelompok dan hidup berdampingan suatu
wilayah tertentu dan menghasilkan suatu kebudayaan, oleh terbentuknya
kelompok-kelompok yang melakukan aktivitas atau kegiatan dalam daerah tersebut
maka itulah yang disebut masyarakat.
b. Berkumpul untuk waktu yang relatif
lama,sekelompok manusia yang hidup bersama didalam suatu wilayah tertentu dan
telah hidup berkerja sama yang sudah cukup lama, sehingga terbentuklah suatu
unit sosial dan timbullah istilah masyarakat.
c.
Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan ,meskipun dalam masyarakat
berbeda-beda suku, agama,kebudayaan tetapi mereka menganggap perbedaan itu
sebuah hal yang biasa dan tidak menganggap itu sebagai masalah tetapi mereka
sadar bahwa mereka merupakan saudara dan merupakan satu kesatuan atau satu
keluarga.
d. Mereka
merupakan suatu sistem, bahwa antara msyarakat saling terikat karena merupakan
satu kesatuan dan saling membutuhkan satu sama
yang lainnya.
Antara masyarakat setempat mereka saling mempengaruhi satu
sama yang lain dan apabila antara masyarakat terlibat suatu konflik maka
struktur masyarakat tersebut akan hancur (pincang) karena mereka merupakan
suatu sistem.
Ciri-ciri
atau kriteria Masyarakat yang Baik
Menurut
Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpulan
manusia bisa dikatakan atau disebut sebagai masyarakat :
a.Ada sistem tindakan utama
b.Saling setia pada sistem tindakan utama
c.Mampu bertahan lebih dari masa hidup seseorang anggota
d.Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari
kelahiran atau reproduksi manusia.
Bila dipandang cara terbentuknya
masyarakat :
a.Masyarakat paksaan, masyarakat yang dibawah suatu
naungan pemerintah yang dimana didalam pemerintah itu mempunyai
peraturan-peraturan yang megatur masyarakat yang ada dalam pemerintahan
tersebut. Misalnya Undang-undang lalulintas yang dimana semua masyarakat
dipaksa untuk menaati peraturan dan apabila dilanggar akan mendapat sanksi.
b. Manusia masyarakat merdeka dibagi menjadi dua yaitu :
1)
Masyarakat Natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan
sendirinnya, seperti gerombolan (Harde), suku (Stam), yang berahan karena hubungan darah atau keturunan.
2)
Masyarakat Kultur yaitu masyarakat yang terjadi karena
darah karna kepentingan keduniaan atau keparcaya.
Masyarakat
dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat :
a. Masyarakat kecil yang belum begitu komplek, belum
megenal pembagian kerja, dan tehnologinya sederhana.
b.Masyarakat sudah kompleks,yang sudah jauh
menjalankan spesialisasi dalam segala bermasyarakat sesuai dengan bidang
masing-masing,karna pegetahuan modern sudah maju,tehnologi pun sudah berkembang
dan sudah megenal tulisan
Faktor-faktor yang mendorong
manusia untuk hidup :
- Hasrat Sosial
Adalah hasrat yang ada pada setiap individu
untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok.
b.Hasrat untuk
mempertahankan diri
Adalah hasrat
untuk mempertahankan diri dari berbagai penggaruh luar yang mungkin datang
kapadanya. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup
bermasyarakat perlu bergabung dengan individu lain atau kelompok.
c. Hasrat berjuang
Hasrat ini
dapat kita lihat pada adanya persaingan, keinginan membantah pendapar orang
lain.Sehingga mereka megadakan persatuan untuk mencapai tujuan,yaitu tujuan
bersama.
d. Hasrat Harga
Diri
Rasa harga
diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas
dirinya lebih tinggi dari pada orang lian, karna mereka inggin mendapat
penghargaan yang selayaknya.
e. Hasrat Meniru
hasrat untuk
Adalah menyamakan secara
diam-diam atau terang-terangan sebagai dari salah satu gejala atau tindakan.
f. Hasrat Bergaul
Hasrat untuk bergabung denga orang-orang
tertentu, kelompok tertentu atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.
g. Hasrat untuk
mendapatkan kebebasan
Hasrat ini tampak jelas tindakan-tidakan bila
mendapat kekangan-kekangan atau pembatasan-pembatasan.
B.Pengertian Struktur Sosial Masyarakat
a. Struktur masyarakat secara
Horizontal
Yaitu ditandai oleh adanya
kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan suku bangsa, agama, adat-istiadat dan
kedaerahan.
b. Setruktur Masyarakat Secara Vertikal
Yaitu ditandai oleh
adanya perubahan-perubahan antara lapisan atas dan lapisan bawah yang ditinjau
dari perbedaan-perbedaan dari segi kekuasaan. Yaitu adanya pembagian masyarakat
dari lapisan atas dengan lapisan bawah dilihat dari segi ekonomi,pendidikn dan
tingkat pengetahuan keagamaan.
Faktor-faktor yang menyebabkan pluralitas masyarakat secara vertikal
adalah sebagai berikut :
a. Adanya rasa kebersamaan dari manusia itu sendiri
guna menggembangkan dalam suatu organisasi kemasyarakatan sehingga adanya suatu
kepemimpinan.Misalnya organisasi keagamaan dan organisasi politik.
b. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda.Dan
pada dasarnya kemampuan itu sudah ada sejak lahir dan perbedaan itu juga bisa
dipegaruhi oleh lingkungan yang diwarisi oleh orang tua.
c.Adanya perbedaan lingkungan dari kehidupan
masyarakat itu sendiri.Sehingga terjadilah pluralitas di dalam masyarakat.
C. Pengertian
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi
sosial adalah sistem perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat,yang
menempatkannya pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan
memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada
suatu lapisan dengan lapisan lainnya.
Setiap
individu dalam masyarakat memiliki status
sosial yang berbeda-beda.Perbedaan status sosial ini diawali dengan
adanya sikap menghargai hal-hal tertentu
,baik yang berupa materi (harta benda ) maupun bukan materi.Penghargaan yang
lebih tinggi terhadap suatu hal akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan
yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya sehingga setiap orang yang memilikinya
akan menjadi orang-orang yang berstatus sosial tinggi.
a.Definisi-definisi Stratifikasi Sosial Menurut Para ahli :
Menurut
Pitirim A.Sorokin,Sistem Stratifikasi Sosial adalah pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat,yang diwujudkan dalam kelas
tinggi,kelas sedang,dan kelas rendah.Dasar dan inti sistem stratifikasi
masyarakat adalah adanya ketidakseimbangan pembagian hak dan kewajiban,serta
tanggung jawab individu-individu atau kelompok-kelompok dalam suatu sistem
sosial.
Sedangkan
menurut Soerjono Soekanto,stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi
seseoarang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara
vertikal.Stratifikasi sosial merupakan gejala umum pada masyarakat,baik
masyarakat tradisional maupun masyarakat modern yang heterogen.Pada
umumnya,stratifikasi sosial didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui
serangkaian usaha perjuanggan berdasarkan kepiawaian seseorang dalam
melangsungkan intraksinya di dalam masyarakat.
Macam-macam Stratifikasi :
Status tersebut
bisa diperoleh secara alami maupun melalui serangkaian usaha sehingga
stratifikasi bisa dikelompokkan menjadi dua,yaitu:
a.Berdasarkan status yang
diperoleh secara alami:
1)
Staratifikasi Berdasarkan Perbedaan Usia (Age
Stratification )
Dalam
stratifikasi sosial berdasarkan usia ini,umumnya anggota masyarakat yang
berusia lebih mudah mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda dengan anggota
masyarakat yang lebih tua.Pada kelompok masyarakat tertentu, anak tertua
mempunyai status yang lebih tinggi dari pada anak yang lebih kecil atau muda.
2)
Stratifikasi Berdasarkan Senioritas
Senioritas
menyangkut usia dan jenjang dan pegalaman akan sesuatu hal.Asas senioritas
tampak sekali dalam dunia kerja,misalnya dalam
kenaikan pangkat atau golongan.Untuk mengisi posisi tertentu,diutamakan
karyawan yang lebih tua atau yang lebih lama masa kerjanya
3)
Stratifikasi Berdasarkan Jenis Kelamin (Sex
Stratification )
Perbedaan
status sosial pada kebanyakan kelompok masyarakat juga dapat disebabkan oleh
perbedaan jenis kelamin.Perbedaan status ini sangat dipegaruhi oleh tradisi dan
ajaran mengenai harkat dan martabat pria dan wanita dalam pergaulan
sehari-hari,misalnya pria selalu disanjung dengan sebutan
seseorang”pemimpin”,upah kerja buruh prie lebih tinggi dari upah kerja wanita
meskipun dengan produktivitas dan jam kerja yang sama.
4) Stratifikasi
Berdasarkan Kekerabatan
Pada umumnya,dalam suatu sistem kekerabatan
terdapat perbedaan hak dan kewajiban antara Ayah,Ibu,Anak,serta Cucu.Oleh sebab
itu posisi secara hierarki juga akan memiliki status sosial yang berbeda-beda
pula atau berada pada tingkatan hak dan kewajiban yang berbeda-beda.
5) Stratifikasi Berdasarkan Keanggotaan dalam Kelompok Tertentu
Stratifiksi ini
terjadi dalam kelompok etnik dan ras tertentu, yang berbeda-beda hak dan
kewajibannya.Sehubungan hal diatas,sering kita jumpai suku,agama,dan warna
kulit tertentu menempati lapisan atau seterata sosial yang lebih tinggi dari
pada kelompok,suku,agama,dan warna kulit lainnya.
6)
Stratifikasi
Sosial dalam pendidikan
Orang-oarang
yang mampu menyelesaikan pendidikan pormal sampai pada jenjang yang lebih
tinggi umumnya memperoleh hak dan kewajiban yang lebih beragam,sehingga status
sosial yang diperolehnya pun akan lebih beragam.
7)
Stratifikasi dalam Bidang Pekerjaan
Stratifikasi
in sangat tampak pada instansi organisasi yang dikelolah secara modern,dimana
terdapat kedudukan yang berbeda-beda untuk pekerjaan sejenis.Misalnya
stratifikasi antara seorang manajer dengan pelaksana adminitarasi(staff),asisten
dosen dengan guru besar ( profesor ) di perguruan tinggi,tamatan dengan perwira
dalam jenjang kepangkatan militer dan sebagainya
8)
Stratifikasi dalam Bidang Ekonomi
Stratifikasi
ini sangat menonjol hamper di setiap kelompok masyarakat di mana pun.Perbedaan
kelas sosial didasarkan pada penghasilan dan
kekayaan material.Akan tetapi,ukuran tentang kekayaan yang dianggap
mapan berbeda antara antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.Hal ini sangat bergantung pada tingkat
kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
stratifikasi,yaitu:
a.
Kekayaan
Kekayaan adalah kriteria ekonomi,maka
orang-orang yang berpenghasilan tinggi atau besar atau menempati lapisa sosial
yang tinggi pula.Misalnya,seorang pengusaha yang sukses,akan berbeda pada
lapisan kelas atas.
b.
Kekuasaan
(Power)
Orang-orang yang memperoleh kesempatan
menjadi pemimpin,baik melalui suatu merkanisme pemilihan umum maupun secara
turun-temurun(pada negara yang sistem monarki),akan menempati kelas sosial yang
lebih tinggi.
c.
Kehormatan/kebangsawanan
Golongan bangsawan,baik pada masyarakat
tradisional maupun pada masyarakat modern,selalu menduduki kelas sosial yang
lebih tinggi.Mereka sering dihormati,bahkan sering dijadikan sumber dari
berbagai kebutuhan sosial manusia.Biasanya keturunan kelas bangsawan ini akan
secara otomatis menjadi orang berada dan meyandang status sosial orang tuanya
tersebut
d. Pendidikan
Pada masyarakat yang mulai berkembang atau
masyarakat pra-industri,pendidikan menjadi suatu yang amat penting,sehingga
orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi secara otomatis akan menempati
lapisan sosial yang tinggi pula.Misalnya,kelompok sarjana di negara manapun
mempunyai status sosial yang lebih tinggi dari pada kelompok yang hanya
menyelesaikan jenjang pendidikan menengah dan kejuruan.
Sifat-sifat stratifikasi Berdasarkan
sifatnya,stratifikasi sosial terbagi menjadi:
a.Stratifikasi Sosial Terbuka
Di dalam stratifikasi sosial terbuka (Open
Stratifikasi),kelas-kelas sosial tidak bersifat tertutup,artinya seseorang
dapat saja masuk ke dalam kelas sosial tertentu yang diinginkan ataupun keluar
setelah mencapai kelas sosial yang lebih tinggi.Seseorang dapat pula
“dikeluarkan” apabila tidak sanggup melaksanakan hak-hak dan kewajibannya
sesuai dengan kelas sosial yang disandangnya.Jadi sistem stratifikasi sosial
terbuka hanya bersifat sementara karena gerak sosial (mobilitas soosial) dari
satu status ke status lainnya dapat terjadi setiap saat dan di mana saja.
Stratifikasi
sosial pada masyarakat terbuka didorong oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Perbedaan Ras dan Sistem Nilai Budaya
(adat-istiadat)
Perbedaan ini menyangkut warna kulit,bentuk
tubuh dan
latar belakang etnik. Perbedaan ini memberikan pengaruh pada perbedaan
kelas-kelas sosial di dalam masyarakat.
2. Pembagian Tugas (Spesialisasi)
Pembagian tugas yang semakin jelas di
hampir semua masyarakat menghasilkan spesialisasi (kekhususan) dalam
bidang-bidang tertentu. Spesialisasi ini menyebabakan terjadinya perbedaan
fungsi stratifikasi dan kekuasaan dalam suatu sistem kerja kelompok.
3. Kelagkaan Hak dan Kewajiban
Apabila pembagian dan alokasi hak dan
kewajiban tidak merata, maka akan terjadi kelangkaan yang yang menyangkut
stratifikasi sosial di dalam masyarakat.
b.Stratifikasi Sosial Tertutup
Pada sistem stratifikasi sosial tertutup (closed
stratification),terdapat lapisan ke satu lapisan sosial lainnya. Jadi, dalam
sistem stratifikasi sosial tertutup bersifat tetap. Satu-satunya jalan supaya
berada pada lapisan kelas tertentu adalah pembatasan terhadap kemungkinan
pindahnya kedudukan seseorang dari suatu melalui kelahiran.Pada sistem kasta
ini, kedudukan seseorang sudah ditentukan berdasarkan kelahiran (keturunan
orang tuanya) dan biasanya berlaku turun- temurun.
Bentuk-bentuk Sistem
Stratifikasi Sosial
Ada beberapa bentuk sistem stratifikasi
sosial yang terdapat dalam masyarakat, baik sekarang maupun dahulu, yaitu:
a.Sistem Kasta
Menurut Lumberg (1968), kasta adalah suatu
kategori di mana pada anggotanya ditunjuk dan ditetapkan status yang permanen
dalam hierarki sosial, serta hubungan-hubungannya dibatasi sesuai dengan
statusnya.
Sistem
kasta mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Keanggotaan diperoleh karena warisan
atau kelahiran. Anak yang lahir akan menyandang kasta orang tuanya. Oleh sebab
itu, kualitas seseorang tidak diperhitungkan dalam menentukan kastanya.
2.Keunggulan
yang diwariskan akan berlaku seumur hidup.Oleh sebab itu, seseorang tidak
mungkin mengubah kedudukannya kecuali bila ia dikeluarkan dari kastanya karena melakukan kesalahan
besar berakibat fatal.
3.Perkawinan
yang bersifat endogami, artinya harus dipilih dari orang-orang yang kastanya
sama. Laki-laki dapat menikah dengan wanita dari kasta yang sama atau dari
kasta yang lebih rendah, tetapi tidak dapat menikah dengan wanita yang kastanya
lebih tinggi.
4.Hubungan
dengan kelompok-kelompok lainnya bersifat terbatas. Akibat suatu pembatasan
kasta tersebut maka hubungan sosial manusia dengan yang lainnya terbatas, tidak
bebas dalam bergaul.
5.Kesadaran
pada keanggotaan suatu kasta tertentu, terutama dari nama kasta, identifikasi
pada kastanya, penyesuaian diri yang ketat pada norma-norma kasta.
6.Kasta
diikat oleh kedudukan-kedudukan yang secara tradisional telah ditetapkan. Kasta
yang lebih rendah kurang mendapat akses dalam bidang pendidikan dan
kesejahteraan soaial.
7.Prestise
suatu kasta benar-benar dijaga dan diperhatikan. Karena kasta merupakan kehormatan
bagi mereka oleh sebab itu norma-norma yang berlaku disuatu kasta itu ditaati
dan diperhatikan.
8.Kasta
yang lebih rendah merupakan bagian dari kasta yang lebih tinggi sehingga dapat
dikendalikan secara terus-menerus.
Sistem kasta seperti di India ini dapat
dijumpai ditempat-tempat lain, meskipun diterapkan secara terbatas, misalnya di negara-negara yang
penduduknyaterdiri atas beberapa ras.Di Indonesia dapat ditemukan pada
masyarakat Bali.
b. Sistem Kelas Sosial
Sistem kelas sosial didasarkan pada status
sosial yang diperoleh dengan usaha-usaha (achieved status). Menurut Wood, kelas
sosial terdiri atas sejumlah orang yang memiliki status sosial yang sama dan
biasanya didapat sejak lahir atau bisa juga didapat dengan usaha-usaha.
Menurut
Karl Marx, suatu kelas sosial adalah suatu kelas yang mempunyai
sebab-akibat dengan alat-alat reproduksi. Sedangkan menurut Max Weber,kelas
sosial juga berkaitan dengan atau mencakup penguasaan atas barang-barang dan
meliputi peluang untuk memperoleh penghasilan (Kamanto, 1993:155).
Menurut Bernard Barber, kelas sosial
merupakan himpunan keluarga-keluarga. Jadi kedudukan seseorang anggota keluarga
dalam suatu kelas terkait dengan anggota keluarga lainnya. Misalnya, apabila
kepala keluarga menduduki jabatan mentri pada suatu pemerintahan, maka semua
anggota keluarga otomatis akan berada pada kelas “pejabat tinggi”pula.
c. Sistem Feodal
Feodalisme
merupakan suatu bentuk organisasi yang telah muncul di dunia ketika masyarakat
mengalami revolusi agraris. Dalam sistem ini,stratifikasi didasarkan pada empat
tingkatan dalam masyarakat yang disebut “estate”. Seluruhh penduduk bersumpah
untuk mengabdi pada raja yang kekuasaannya dipercaya merupakan pemberian dari
Tuhan.
d. Sistem Apartheid
Stratifikasi
ini pernah diterapkan di Afrika Selatan. Latar belakang etnik digunakan sebagai
dasar untuk menentukan stratifikasi masyarakat.Kata apartheid berarti
“pemisah”dalam bahasa Afrika, yang menggambarkan pemisah rasial yang nyata
antara penduduk kulit putih yang merupakan kaum minoritas yang memimpin dengan
penduduk yang nonkulit putih yang merupakan mayoritas. Seluruh aspek kehidupan,
termasuk kesehatan, pendidikan, perumahan, dan perkerjaan ditentukan oleh
apakah seseorang itu berkulit putih atau hitam.
Fungsi-fungsi stratifikasi sosial
Ada beberapa pendapat mengenai fungsi
stratifikasi sosial menurut para ahli, antara lain :
a. Kingsley Davis dan Wilbert Moore
Menurut kedua
ahli ini sistem stratifikasi sosial dimaksudkan untuk member rangsangan agar
manusia mau menempati status-status sosial dan setelah itu bersedia menjalankan
perannya sesuai dengan harapan masyarakat (role expectation).
Semakin penting status yang ditempati, semakin sedikit
tersedia anggota masyarakat yang dapat menempatinya, semakin besar pula imbalan
yang diberikan oleh masyarakat. Jadi menurut pendapat ini, perbedaan imbalan
yang diterima orang pada strata atas dengan strata bawah inilah yang
menyebabkan stratifikasi sosial dalam masyarakat.
b. Karl Marx dan
Max Weber
Menurut mereka,
stratifikasi sosial dalam masyarakat di sebabkan oleh berkembangnya pembagian
kerja yang memungkinkan terjadinya perbedaan kekayaan, kekuasaan, dan pretise,
kekayaan, kekuasaan, dan pretise tersebut jumlah yang sangat terbatas sehingga
sejumlah besar anggota masyarakat akan bersaing atau bahkan terlibat dalam
konflik untuk memilikinya.
c.Seorjono Seokanto
Menurut
sosiologi ini,stratifikasi sosial disebabkan oleh dua hal sebagai berikut
1.
Kelas sosial memberikan fasilitas-fasilitas hidup
tertentu (life chances) bagi anggotanya, misalnya keselamatan atas hidup dan
sebagainya, yang tidak dimiliki oleh warga kelas lain.
2.
Membentuk gaya dan tingkah laku hidup masing-masing
warganya (life style). Karena kelas-kelas ada dalam masyarakat mempunyai
perbedaan dalam kesempatan menjalani jenis-jenis pendidikan atau rekreasi
tertentu.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Struktur Sosial Masyarakat
Secara Horizontal
Untuk
mengetahui struktur masyarakat ada beberapa lapisan dan perbedaan-pebedaan yang
signifikan sebagai cirri dari masyarakat yang bersifat majemuk. Pada umumnya
mereka memiliki bahasa dan warisan kebudayaanyang berbeda.lebih dari pada itu
biasanya mereka mengembangkan kepercayaan bahwa mereka memiliki asal-usul
keturunan berbeda pula. Satu kepercayaan
yang sering kali didukung oleh mitos-mitos yang berkembang dalam masyarakat.
Inilah beberapa penjelasan tentang struktur dalam masyarakat dilihat secara
horizontal.
a. Suku bangsa
Setelah
menganalisis Suku bangsa yang ada di RT.37 Sempaja selatan terdapat beberapa
suku bangsa diantaranya adalah suku Banjar, Jawa, Dayak, Kutai, Bugis, dan Batak. Dari jumlah suku yang ada dapat
didefinisikan bahwa jumlah kepala keluarga di RT ini adalah 120 kepala keluarga
( KK ).
Sedangkan secara
keseluruhan jumlah penduduknya yang kurang lebih 455 jiwa, dari jumlah yang ada
kemudian di bagi antara penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan,
Jumlah penduduk laki-laki berjumlah 201 jiwa sedangkan perempuan berjumlah 254
jiwa.
Dari laporan ketua RT. 37 pada umumnya
kawasan ini didominasi oleh suku Banjar namun seiring dengan perkembangan zaman
dan pertambahan jumlah penduduk oleh warga pendatang maka RT. 37 ini telah
terdapat macam-macam suku yang secara langsung mewarnai suku bangsa yang ada
dan telah membaur dengan suku yang lain.
Tabel
I.Stratifikasi Penduduk Menurut Suku Bangsa
N
o.
|
Nama
Suku
|
Jumlah
Penduduk
|
1.
|
Banjar
|
154
|
2.
|
Jawa
|
125
|
3.
|
Dayak
|
30
|
4.
|
Bugis
|
67
|
5.
|
Kutai
|
56
|
6.
|
Batak
|
23
|
|
Jumlah
|
455 jiwa
|
Keterangan : Data diatas dapat berubah
kapan saja seiring berjalannya waktu dan zaman serta perubahan pertambahan
penduduk. Hal ini didasari oleh pesatnya perkembangan penduduk serta
perpindahan penduduk dari daerah satu ke daerah lainnya. Namun di RT. 37 ini
tidak sembarang orang bisa menjadi warga di tempat ini. Kawasan ini banyak
syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi warga atau penduduk dalam RT.
37 kelurahan sempaja selatan tersebut.
b.Agama
Selain keragaman suku bangsa, kawasan
ini juga memiliki agama yang berbeda-beda.Agama yang mereka anut adalah
Kristen, Islam, dan Katolik. Namun sebagian besar yang dianut adalah agama
Islam.
Tabel II. Stratifikasi Penduduk Menurut Agama
No.
|
Agama
|
Jumlah
|
1.
|
Islam
|
215 jiwa
|
2.
|
Kristen
|
100 jiwa
|
3.
|
Katolik
|
98 jiwa
|
4
|
Hindu / budha
|
42 jiwa
|
|
Jumlah
|
455 jiwa
|
Keterangan : Dari tabel diatas agama
yang lebih dominan yaitu agama Islam karena jumlah yang menganut agama Islam
berjumlah 215 jiwa. Meskipun berbeda-beda kepercayaan, namun warga di RT.37 ini
hidup rukun berdampingan serta saling menghormati dan mengharga sesama mereka.
c.Jenis
Pekerjaan
Di dalam RT. 37 sempaja terdapat berbagai
macam-macam jenis pekerjaan diantaranya Karyawan Swasta, Pengusaha, Pedagang,
dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Tabel III. Stratifikasi Menurut Jenis
Pekerjaan
No.
|
Tingkat
Pekerjaan
|
Jumlah
|
1.
|
Pegawai Negeri
|
122
|
2.
|
Karyawan
Swasta
|
114
|
3.
|
Pendagang
|
150
|
4.
|
Pengusaha
|
48
|
5.
|
Lain-lain
|
21
|
|
Jumlah
|
455
|
Keterangan : Dari tabel di atas
menyatakan di daerah sempaja RT. 37 ini kebanyakan mempunyai jenis pekerjaan
yang dominan pedagang yang berjumlah 150.
d. Stratifikasi
Penduduk Menurut Kelembagaan Desa
Di dalam kawasan RT 37 sempaja utara
tersebut terdapat lembaga desa
diantaranya Mushola dan gereja megadakan kebaktian ( Ibadah ) dan Sholat bagi
yang bagi yang beragama Islam.
B. Analisa Struktur Sosial Masyarakat Secara Vertikal
Startifikasi
Vertikal dadalah struktur masyarakat yang ditinjau dari perbedaan-perbedaan
dari segi kekuasaan. Yaitu adanya
pembagian masyarakat lapisan atas dengan lapisan bawah dilihat dari segi ekonomi,pendidikan dan tingkat pengetahuan
keagamaan.
Faktor-faktor
yang menyebabkan pluralitas masyarakat secara vertikal adalah sebagai berikut :
- Adanya rasa kebesamaan dari manusia itu sendiri guna mengembangkan dalam suatu organisasi kemasyarakatan sehingga adanya suatu kepemimpinan. Misalnya organisasi keagamaan dan organisasi politik.
- Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dan pada dasarnya kemampuan itu sudah sejak lahir dan perbedaan itu juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang di warisi orang tuanya.seperti yang telah dianalisis di RT. 37 memiliki perbedaan baik individual maupun kelompok.
Dari perbedaan ini dapat menimbulkan konflik sosial dalam masyarakat,
mereka terkadang merasa dirinya lebih memiliki kemampuan yang lebih sehingga
menimbulkan rasa tinggi hati (sombong) dan menganggap rendah individu yang
lainnya.
- Adanya perbedaan dari lingkungan kehidupan masyarakat itu sendiri. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa rata-rata di RT. 37 ini adalah masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang sedang. Hal ini dapat dilihat bahwa masyarakat yang ada di RT. 37 ini yang mempunyai skill dan pengetahuan yang luas sehingga masyarakat di RT ini memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas.
a. Tingkat
Pendidikan
Tabel. I Stratifikasi Menurut Tingkat Pendidikan
No.
|
Pendidikan
|
Jumlah
|
1.
|
TK
|
30
|
2.
|
SD
|
51
|
3.
|
SMP
|
95
|
4.
|
SMA
|
114
|
5.
|
Perguruan Tinggi
|
79
|
6.
|
Lulusan PT
|
86
|
|
Jumlah
|
455 Jiwa
|
Keterangan : Dari hasil tabel di atas
dapat diketahui bahwa warga RT. 37 di atas dapat disimpulkan mempunyai tingkat
pendidikan yang sedang yaitu 114 orang yang telah menempuh pendidikan SMA yang
menyebabkannya yaitu rasa kesadaran akan pendidikan lebih penting dari
segala-galanya. Sehingga itulah yang menyebabkan tingkat ekonomi masyarakat di
RT. 37 bervariasi.
b.
Tingkat Usia
Tabel.II Stratifikasi Penduduk Menurut Usia
No.
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah
|
1.
|
0-1 Tahun
|
15
|
2.
|
1-4 Tahun
|
18
|
3
|
5-7 Tahun
|
22
|
4.
|
8-12 Tahun
|
10
|
5.
|
13-15 Tahun
|
12
|
6.
|
16-18 Tahun
|
9
|
7.
|
19-25 Tahun
|
78
|
8.
|
26-35 Tahun
|
121
|
9.
|
36-45 Tahun
|
71
|
10
|
46-50 Tahun
|
45
|
11.
|
51-60 Tahun
|
35
|
12.
|
60 ke atas
|
19
|
|
Jumlah
|
445 Jiwa
|
Keterangan : Dari tabel di atas menyatakan
bahwa di daerah rimbawan RT. 37 ini menyatakan bahwa masyakakat yang kebanyakan
adalah yang berusia 26-35 tahun karena bisa dikita lihat bahwa yang mempunyai
usia 26-35 tahun adalah 121 Orang, karena disebabkan di RT ini kebanyakan
pedagang dan pegawai negeri.
c.
Menurut Tingkat Penghasilan
Tabel.III. Stratifikasi
Menurut Tingkat Penghasilan
No.
|
Tingkat Penghasilan
|
Jumlah
|
1.
|
Lebih dari Rp.6000.000,00
|
337
|
2.
|
Lebih dari Rp.1000.000,00
|
255
|
3.
|
Kurang dari Rp.10.000.000,00
|
63
|
4.
|
Kurang dari Rp.3.000.000,00
|
55
|
5.
|
Lain-lain
Rp.700.000,00
|
27
|
|
Jumlah
|
455 Jiwa
|
Keterangan : Dari tabel di atas
menunjukan bahwa tingkat penghasilan yang lebih tinggi berpenghasilan lebih
dari Rp.6.000.000,00. Karena disebabkan banyak yang bekerja sebagai Pegawai
Negeri Sipil ( PNS ), yang rata-rata perbulan berpenghasilan Rp.6.000.000,00.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………..………..i
LEMBARAN KERJA
MAHASISWA……………………………………..……ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….……....iii
BAB I . PENDAHULUAN…………………………………………….………...1
A.Latar
Belakang……………………………………………………... ……...1
B.Rumusan Masalah…………….……………………………..……………...3
C.Tujuan
Penelitian………………………………………….…….……...…...4
D.Manfaat
Penelitian………………………………………………………….4
E.Metode Penelitian………………………………………………………..…..5
BAB II
.KAJIAN TEORI………………………………………………………...6
A.
Pengertian
Masyarakat………………………………………………….….6
a. Definisi-definisi Masyarakat
Menurut Para Ahli……….………………...6
b. Unsur-unsur
Masyarakat………………………………………………….9
c. Ciri-ciri Kriteria Masyarakat yang
Baik………………………………...10
d. Cara Terbentuknya
Masyarakat…………………………………………10
e.
Faktor-faktor Manusia Untuk Hidup……………………………………11
B. Pengertian Struktur
Masyarakat…………………………………………..12
C. Pengertian Stratifikasi
Sosial……………………………………………..13
a .Definisi-definisi Sosial Menurut
Para Ahli……………………………..14
b. Macam-macam
Stratifikasi……………………………………………..15
c.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Stratifikasi…………………………17
d. Sifat-Sifat
stratifikasi…………………………………………………...18
e.Bentuk-bentuk Stratifikasi
Sosial………………………………………..19
f. Fungsi-fungsi Stratifikasi
Sosial………………………………………...22
iii.
BAB III.HASIL
DAN PENELITIAN……………………………………………25
A. Analisis Struktur
Masyarakat Secara Horizontal……………………………..25
a. Suku
Bangsa……………………………………………………………...25
b. Agama…………………………………………………………………….26
c. Jenis
Kerjaan……………………………………………………………..27
d. Kelembagaan
Desa………………………………………………………28
B. Analisis Struktur Masyarakat Secara Vertikal……………….…………….28
a.Tingkat
Pendidikan…………………………………….…………………29
b.Tingkat
Usia…………………………………………………………..….30
c. Tingkat
Penghasilan………………………………………………….…..30
BAB IV.
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………...……..31
A. Kesimpulan………………………………………………………………..31
B.
Saran………………………………………………………………………31
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………32
LAMPIRAN……………………………………………………………………..33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa di RT. 33 merupakan
kawasan yang penduduknya mayoritas adalah kalangan tingkat ekonomi menegah ke
atas. Dengan lingkungan yang bersih, rukun ,aman, tertib, serta asri.
Dalam kehidupan bersosial,meskipun berbeda
suku bangsa,agama,dan kebudayaan,di RT. 33 RIMBAWAN ini tidak pernah terjadi
ketegangan sosial mereka memiliki gaya hidup yang modern tetapi terlalu
disibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing. Dalam kehidupan mereka saling
berinteraksi satu sama yang lain sehingga rasa kebersamaan mereka semakin kuat.
B.SARAN
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
adanya bantuan dari orang lainnya. Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya kita
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Maka dari itu kita wajib hidup
tolong- menolong kepada sesama tanpa membedakan suku bangsa, agam, tingkat
sosial ,ekonomi dan budaya. Jangan jadikan perbedaan sebagai pemecah belah
bangsa, namun itu merupakan kekayaan dan pemersatu bangsa kita yang kita haraus
lestarikan. Dalam hidup bermasyarakat kita harus ikut serta dalam membangun
daerah kita dan ikut bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan kenyamanan
lingkungan. Dengan demikian akan tercipta suatu lingkungan yang tertib, aman,
nyaman, tentram dan damai.
DAFTAR PUSTAKA
M,Idianto.2004.Sosiologi.Jakarta,Erlangga.
Pardosi,Jawatir,2007.Studi
Masyarakat Indonesia.Samarinda;Bahan Ajar
Bhazar,Moh.2008.Sosiologi.Samarinda;Bahan
Ajar.
Comments
Post a Comment
komen sangat di harapkan boss.