MAKALAH PKN MEDIA PENGAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Belajar adalah
suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya.
Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana
saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.
Agar tujuan pendidikan
itu bisa tercapai, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung
keberhasilan program pendidikan itu. Dari sekian faktor penunjang keberhasilan
tujuan pendidikan, kesuksesan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
faktor yang sangat dominan. Sebab di dalam proses pembelajaran itulah
terjadinya internalisasi nilai-nilai dan pewarisan budaya maupun norma-norma
secara langsung. Karena itu kegiatan belajar mengajar merupakan “ujung tombak”
untuk tercapainya pewarisan nilai-nilai di atas. Untuk itu perlu sekali dalam
proses pembelajaran itu diciptakan suasana yang kondusif, agar peserta didik
benar-benar tertarik dan ikut aktif dalam proses itu.
Dalam kaitannya
dengan usaha yang kondusif itu, alat/media pendidikan atau pengajaran mempunyai
peranan yang sangat penting. Sebab alat/media merupakan sarana yang membantu
proses pembelajaran terutama yang berkaitan denga indera pendengaran dan
penglihatan. Adanya alat/media bahkan dapat mempercepat proses pembelajan murid
karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula.
Dengan adanya media
maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan
berbagai alat/media pengajaran. Dengan tersedianya media pengajaran, guru dapat
menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia
pakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang
sehat diantara murid-muridnya. Bahkan alat/media pengajaran ini selanjutnya
membantu guru “membawa” dunia ke dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak
dan asing (remote) sifatnya menjadi konkrit dan mudah dimengerti oleh
murid. Bila alat/media dapat difungsikan secara tepat, maka murid akan banyak
terlibat dalam proses pembelajaran.
B.
RUMUSAN MASALAH
Masalah adalah
sesuatu hal yang menimbulkan pernyataan yang mendorong untuk mencarikan
jawabannya atau suatu yang harus di pecahkan
Poerwadarminta(1976:634).selanjutnya Surachmad (1980 :3)juga mengatakan bahwa
masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya.
Berdasarkan uraian
di atas ,maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1
Apakah Pengertian dari Media Pengajaran itu.
2
Bagaimana landasan teoritis penggunaan media pengajaran itu.
3
Apa alasan penggunaan Media Pengajaran dalam pembelajaran.
4
Apa saja ciri ciri Media pengajaran itu.
5
Apa saja jenis jenis Media Pengajaran yang ada.
6
Bagaimana fungsi dan manfaat Penggunaan media pengajaran .
7
Bagaimana perbandingan Media Pengajaran dengan media
pembelajaran,media pendidikan dan media masa.
C.
TUJUAN
Adapun tujuan
penyusun membuat makalah ini adalah
untuk mencapai beberapa tujuan antara lain dapat di kemukakan sebagai berikut:
1.
Untuk dapat Memahami Pengertian dari Media Pengajaran .
2.
Agar mengetahui bagaimana landasan teoritis penggunaan media
pengajaran.
3.
Untuk dapat mengetahui alasan penggunaan Media Pengajaran
dalam pembelajaran.
4.
Agar dapat mengetahui Apa saja ciri ciri Media pengajaran .
5.
Agar dapat mengetahui Apa saja jenis jenis Media Pengajaran
yang ada.
6.
Untuk Memahami bagaimana fungsi dan manfaat Penggunaan media
pengajaran .
7.
Dapat Mengetahui perbandingan Media Pengajaran dengan media
pembelajaran,media pendidikan dan media masa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pengajaran
Kata media berasal
dari bahasa Latin medio . Dalam bahasa Latin, media dimaknai sebagai antara.
Media merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat
komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi
ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
Satu hal yang perlu
diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaannya tidak
sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa
pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila
keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan pembelajarannya.
Kata media berasal
dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6).
Dengan demikian media
pengajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi dan pesan-pesa pengajaran dari sumber belajar yaitu guru kepada
peserta didik yaitu siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
Menurut Briggs (1970)
Media pengajaran adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar. Contoh : buku,
film, kaset, slide dll.
Menurut Gagne dan Reiser (1983)
Media pengajaran adalah alat-alat fisik dimana
pesan-pesan instruksional dikomunikasikan. Contoh: buku, film, tipe recorder,
dll.
Menurut Dinje Borman Rumumpuk (1988)
Media pengajaran adalah setiap alat baik software
maupun hardware yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan
guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam
proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran
tersebut.
Sedangkan Rusyan
berkesimpulan mengenai media dalam pendidikan adalah:
a.
Media adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan
proses belajar mengajar dapat tercapai dengan sempurna.
b.
Media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat
menumbuhkan motivasi belajar sehingga peserta didik tidak bosan dalam meraih
tujuan belajar.
B. Landasan
Teoritis Penggunaan Media Pengajaran
Pemerolehan
pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan prilaku dapat
terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah
dialami sebelumnya. Menurut Bruner, ada tiga tingkatan pertama modus
belajar, yaitu: pengalaman langsung (enactive), pengalaman
pictorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (simbolic).
Pengalaman
langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata simpul dipahami dengan langsung
membuat simpul. pada tingkat kedua yaitu iconic (gambar/image), kata simpul
dipelajari dari gambar, lukisan, photo, atau film. Meskipun siswa belum pernah
membuat simpul mereka dapat mempelajari dari gambar lukisan, photo atau film
tersebut. Kemudian yang ketiga pada tingkatan simbol (membaca/mendengar) kata
simpul dan mecoba mencocokkannya denga simpul pada image mental atau
mecocokkannya dengan pengalamannya membuat simpul. Ketiga tingkatan pengalaman
ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan,
keterampilan atau sikap) yang baru.
Salah satu
gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan
media dalam proses belajar adalah Dale’s cone of experience (kerucut
pengalam Dale). Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga
tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Brunner sebagai mana dijelaskan
sebelumnya. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung
(kongkrit), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian
melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas
di puncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu.
C. Alasan
Penggunaan Media Pengajaran
Media
pengajaran digunakan guru karena bertitik tolak dari dua hal sebagai berikut:
1. Belajar
Merupakan Perubahan Perilaku
Belajar
dipandang sebagai perubahan perilaku peserta didik. Perubahan perilaku ini
tidak terjadi dengan sendirinya, akan tetapi melalui suatu proses yang dimulai
dari adanya rangsangan, yaitu peserta didik menangkap rangsangan kemudian
mengolahnya, sehingga mengandung suatu persepsi. Semakin baik rangsangan
diberikan, semakin kuat pula persepsi peserta didik terhadap rangsangan
tersebut.
Pembentukan
persepsi, harus diupayakan secara kuat oleh guru agar terbebtuk suatu
pengalaman belajar yang bermakna. Tetapi ada kalanya persepsi dapat terganggu
karena terdapat kekurangan atau hambatan baik dalam alat indera, minat, pengalaman,
kecerdasa, perhatian serta kejelasan objek yang akan dikenalkan. Oleh karena
itu digunkanlah media pengajaran sebagai pemecahannya.
2. Belajar
Merupakan Proses Komunikasi
Proses
belajar mengajar pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Proses komunikasi
adalah proses menyampaikan pesan dari sumber pesan melalui saluran/media
tertentu ke penerima pesan. Dalam proses penyampaian pesan tidak selamanya
sukses karena terdapat beberapa hambatan, baik yang ditimbulkan oleh pemberi
pesan atau dari penerima pesan. Hambatan ini disebut noises atau barriers.
Dalam proses
pengajaran, noise itu dapat berupa keterbatasan peserta didik secara fisik
maupun psikologis, kultural maupun lingkungan. Sehingga untuk meredam,
memperkecil, mengatasi atau menghilangkan beragam keterbatasan dalam komunikasi
tadi, dapat digunakan alat perantara yang disebut media pengajaran.
D. Ciri-Ciri
Media Pengajaran
Gerlach
& Ely mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang
mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien melakukannya.
a. Ciri fiksatif (fiksative Property)
Ciri ini
menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan
merekontruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat
diurut dan di susun kembali dengan media seperti fotografi, pidio tape, audio
tape, disket computer, dan film. Suatu objek yang telah dimbil gambarnya
(direkam) dengan kamera atau pideo kamera dengan mudah dapat di reproduksi
kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini media memungkinkan suatu
rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri manipulatif (manipulative property)
Transpormasi
suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam
waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse
recording. Misalnya bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian
menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotograpi tersebut.
Disamping dapat dipercepat suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat
menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya proses loncat galah
atau reaksi kimia dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatif dari
media.
Sesuai dengan perkembangan jaman,
maka media pengajaranpun juga berkembang dari bentuk yang sederhana menjadi
media pengajaran yang modern. Seperti dikatakan oleh R. Warsito bahwa :
“ Kemajuan teknik cetak mencetak dan
teknik elektronika sangat berpengaruh terhadap perkembangan alat bantu mengajar”.
Alat bantu mengajar pada masa kini terdiri dari :
1) Alat bantu dasar: sabak, papan
tulis, gambar, peta, chart, atlas, blobe, model, kertas, pena, cat, dan
sebagainya.
2) Alat bantu cetak: buku teks,
majalah, pamphlet berkala.
3) Alat bantu pandang benda seni, artefak, papan
bulletin, grafik, film strip, slide, model, transparan.
4) Alat bantu dengar: audio, tape
recorder, radio, telephone.
5) Alat bantu dengar pandang: gambar
hidup, televise, video tape.
6) Alat bantu lain-lain: bahan observasi,
museum, tempat-tempat bersejarah” (2001 : 45).
Si samping itu, media pengajaran
dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:
1) Media auditif, yaitu media
pengajaran yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, tape
recorder, piringan audio. Media pengajaran ini cocok untuk orang yang tuli atau
mempunyai kelainan pendengaran.
2) Media visual, yaitu media pengajaran
yang hanya mengandalkan gambar diam, seperti film strip (film rangkai), slides
(film bingkai), foto, gambar, lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang
menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.
3) Media audio visual, yaitu media yang
mempunyai unsure antara suara dan gambar. Jenis media seperti ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar seperti film
bingkai, ada suaranya dan ada pula gambar yang ditampilkannya.
Menurut Nana Sudjana media pengajaran yang sering digunakan dalam proses
pembelajaran meliputi:
1) Media grafis (media dua dimensi).
a. Diagram
Diagram adalah suatu
gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale balik,
terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni
hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas,
kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu
bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya
diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan
yang akan diuraikan.
b. Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang
menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistic yang
saling berhubungan (R.Warsito, 2001 : 48).
Dengan berasumsi pada pengertian
grafik tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk
memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan
cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik
c. Poster
Poster merupakan kombinasi
visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap
perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di
dalam ingatannya (1989 : 51).
Media ini pada umumnya digunakan
untuk mengenalkan suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai
sarana promosi.
d. Kartun
Kartun adalah menggambarkan dalam
bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain
untuk mempengaruhi opini masyarakat (1989 : 58).
Dengan berasumsi pada konsep
tersebut di atas, kartun dapat digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran
walaupun banyak kartun yang membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya
kartun mempunyai manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam
penjelasan rangkaian bahan satu urutan logis atau mendukung makna
e. Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun
yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam urutan yang erat
dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca.
(1989 : 69)
2) Media tiga dimensi
Sesuai dengan istilahnya, media tiga
dimensi adalah media yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi serta
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Oleh karena itu media tiga dimensi
memiliki bentuk yang hamper sama dengan benda aslinya.
a) Media proyektor still
R.Warsito menuliskan bahwa media
proyektor still ada dua yaitu:
1. OHP (Over head proyektor)
Penggunaan OHP dalam proses pembelajaran memiliki manfaat atau kelebihan
sebagai media pendidikan yaitu :
a. Gambar yang diproyeksikan lebih
jelas jika dibandingkan dengan kalau digambarkan sebagai media pendidikan itu:
b. Guru dapat mengajar sambil
berhadapan dengan siswa.
c. Dapat memproyeksikan benda-benda
kecil.
d. Lebih sehat dari pada papan tulis
2. Televisi
Sebagai suatu medium, televise
mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
a. Televisi merupakan suatu medium yang
menarik, up to date dan selalu siap diterima oleh anak-anak, karena mereka
mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah.
b. Televisi dapat memikat perjatian
sepenuhnya dari penonton seperti halnya film, menyajikan informasi viasual dan
auditif secara simultan.
c. Sifatnya nyata dan langsung.
d. Batas ruang dan waktu dapat diatasi.
e. Hamper setiap mata pelajaran dapat di TV kan.
f. Televise dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan guru dalam hal mengajar.
Meskipun televisi banyak memberikan
manfaat, tetapi juga problem yang perlu diatasi antara lain:
a. Harga televisi relative mahal.
b. Jadwal sering bertabrakan antara
siaran dan jam pelajaran.
c. Tidak selamanya program televise cocok dan
jelas.
d. Sifat komunikasinya satu arah (2001
: 50).
Dari uraian tersebut di atas, jelas
bahwa media pengajaran sangat berperan dalam peningkatan pemahaman konsep dan
mempermudah siswa dalam menerima penanaman konsep. Media yang cocok dan sesuai
dengan materi yang dibahas dapat mengatasi kebosanan dan kejenuhan siswa dalam
menerima penanaman konsep khusunya konsep-konsep kognitif.
Penanaman konsep kognitif akan lebih
lancer dan berjalan baik apabila media penhajaran yang digunakan sesuai. Guru
mampu menggunakan dan mengelola media pengajaran, dan murid dapat mengamati
dengan cermat.
Demikian halnya dengan penanaman
konsep kognitif di Taman kanak-kanak. Murid taman kanak-kanak yang pada
dasarnya masih merupakan anak dengan pikiran yang polos dan berpikiran sesuai
dengan apa yang dilihat dan didengar. Sehingga murid taman kanak-kanak akan
lebih mudah memahami konsep-konsep yang diberikan oleh guru melaluimedia yang
digunakan. Penanaman konsep ini dapat bertahan lama, karena murid disamping
dapat mendengar, dapat pula mengamati, meraba, dan merasakan media pengajarannya.
F. Fungi dan
Manpaat Media Pengajaran
Dalam suatu
proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan
media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode
mengajar akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai meskipun masih
ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa menguasi
setelah pengajaran berlangsung, dan kontek pembelajaran termasuk karakteristik
siswa. Meskipun demikian dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pengajaran adalah sebagai alat Bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Terdapat
pendapat beberapa ahli pendidikan mengenai manpaat atau kegunaan dari media
pengajaran dalam proses belajar mengajar. Yusup Hadi Miarso dkk,
menyatakan bahwa media pengajaran itu mempunyai nilai-nilai praktis yang berupa
kemempuan antara lain:
1.
Membuat konkrit konsep yang abstrak
2.
Membawa objek yang sukar di dapat ke dalam lingkungan
belajar siswa.
3.
Menampilkan objek yang terlalu besar
4.
Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata
telanjang
5.
Mengamati gerakan yang terlalu cepat.
6.
Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi
pengalaman belajar siswa.
7.
Membangkitkan motivasi belajar, dan
8.
Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat
diulang maupun disimpang menurut kebutuhan.
Sementara
itu Abu Bakar Muhammad juga berpendapat bahwa kegunaan media pengajaran
antara lain:
1.
Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelas materi
pelajaran yang sulit.
2.
Mampu mempermudah pemahaman, dan menjadikan pelajaran lebih
hidup dan menarik.
3.
Merangsang anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri
kecintaan menelaah (belajar) dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari
sesuatu.
4.
Membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat,
memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran, dan
5.
Menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan) mempertajam,
indera, melatihnya, memperhalus perasaan dan cepat belajar.
Hamalik
mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat
membantu keepektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu.
Levie dan
Lentz mengemukakan empat fungsi media pengajaran khususnya media
visual, yaitu:
a. Fungsi
atensi
Fungsi
atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada
awal pengajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan. Khususnya gambar yang diproyeksikan melalui
over head projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada
pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk
memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
b. Fungsi
Afektif.
Fungsi
afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang menyangkut masalah
sosial atau ras.
c. Fungsi
Kognitif
Fungsi
kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan
bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi
Kompensatoris
Fungsi
kompenstoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual
yang memberikan kontek untuk memahami tek membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam tek dan mengingatnya kembali.
Dengan demikian, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang
lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan tek
atau disajikan secara verbal.
Secara umum
media berfungsi sebagai:
a.
Alat bantu untuk mewujudkan
situasi belajar mengajar yang efektif
b.
Bagian integral
(keterpaduan) dari keseluruhan situasi mengajar
c.
Meletakkan dasar-dasar yang
konkret dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang
bersifat verbalisme.
d.
Membangkitkan
motivasi belajar peserta didik
e.
Mempertinggi
mutu belajar mengajar
G. Pemilihan
dan Penggunaan Media Pengajaran
Pengajaran
yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam
proses pengajaran juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian,
kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media
dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara lain : a). ia merasa
sudah akrab dengan media itu – papan tulis atau proyektor transparansi. b). ia
merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik
daripada dirinya sendiri – misalnya diagram pada Flip Chart. c). media yang
dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada
penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan
oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia
tetapkan.
Selain itu
ada beberapa prinsif yang harus dijadikan dasar dalam memilih media pengajaran,
baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Prinsif umum dalam memilih
dan menggunakan media pengajaran harus diperhatikan sebagai berikut:
1)
Media tidak dapat 100% dapat menggantikan peran guru.
2)
Perlu persiapan yang matang baik guru, siswa, alat, program
maupun tempat yang akan digunakan.
3)
Pertimbangkan mutu media yang akan digunakan dalam artian
harus handal, sistem kerjanya mudah dipahami, spesifikasi dari bahan yang
bermutu, praktis penggunaannya, serta menjamin keselamatan bagi penggunanya.
4)
Media harus jelas dan menarik.
5)
Ketersediaan media yang akan digunakan.
6)
Pertimbangkan waktu yang tersedia, mulai dari persiapan
penggunaan dan penyempurnaan kembali media yang digunakan.
Sedangkan secara khusus penggunaan media pengajaran harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)
Pemilihan media pengajaran berdasarkan tujuan pembelajaran.
2)
Pengguanan media pengajaran sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
3)
Pemilihan media pengajaran sesuai dengan kondisi, situasi,
waktu dan tempat.
4)
Penggunaan media pengajaran sesuai dengan karakteristik
media pembelajaran.
5)
Pemilihan media pengajaran sessuai dengan ketersediaan media
pengajaran itu sendiri.
Pendapat
lain mengatakan bahwa, dalam menggunakan media pengajaran harus diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1)
Tujuan pemilihan. (untuk pembelajaran, informasi yang
bersifat umum atau mengisi waktu luang, pengajaran kelompok atau individu.
2)
Karakteristik media pembelajaran (keampuhan, cara
pembuatannya, maupun cara penggunaannya.
3)
Alternatif pemilihan media yang dapat digunakan.
Dalam
memilih media juga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)
Objektivitas, yaitu pilihan didasarkan atas prinsip
efektifitas dan efisiensi, yaitu ketepatan yang disesuaikan dengan materi serta
tujuan pengajaran, bukan didasarkan atas kebiasaan, kesenangan maupun kemampuan
guru menggunakan media pengajaran tersebut.
2)
Program pengajaran yaitu tingkat kesesuaian dengan struktur
kurikulum dan kedalaman materi pelajaran yang akan disampaikan.
3)
Disesuaikan dengan situasi dan kondisi baik tempat atau
ruangan maupun kondisi anak didik.
4)
Kualitas teknik memenuhi syarat keselamatan penggunaannya dan
mudah untuk disempurnakan bila diperlukan dan tidak membahayakan penggunanya.
H. Perbandingan Media Mengajar
Dengan Media Pembelajaran,media Pendidikan dan
Media Massa
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang
secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara () atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan media.
Para ahli AECT (Association of Education and
Communication Technology) digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi. Fleming (1987: 234) menyatakan media
berfungsi untuk mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak yaitu siswa dan
isi pelajaran.
Hainich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah
medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.
1. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran menurut Gagne dan Briggs (1975) media pembelajaran meliputi alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang
terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,
slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer.
2. Media Pendidikan
Adapun pengertian media pendidikan itu antara lain:
a. Media pendidikan memiliki pengertian
fisik (hardware) atau perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat,
didengar atau diraba dengan panea indera.
b. Media pendidikan memiliki pengertian
nonfisik (software) atau perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat
dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
c. Penekanan media pendidikan terdapat
pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian
alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
e. Media pendidikan dapat digunakan
secara missal (radio, TV), kelompok besar dan kecil (film, slide, video, OHP),
atau perorangan (modul, computer, radio, tape,/kaset, video recorder) Jadi
kesimpulannya, media pendidikan adalah perantara yang membawa informasi atau
pesan-pesan sebagai sumber belajar, baik berupa software dan hardware. Contoh
media pendidikan adalah gambar, foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik,
kartun, poster, radio dan lain-lain.
3. Media Massa
Media massa berasal dari dua kata, yaitu media dan
massa. Media adalah alat atau perantara, sedangkan massa adalah orang banyak
dan masyarakat umum. Jadi dapat disimpulkan bahwa media massa adalah suatu
perantara untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat atau orang banyak.
Pesannya itu mengandung informasi-informasi yang diperlukan masyarakat, baik
mengenai politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. Sehingga dengan adanya media
massa masyarakat mendapat pengetahuan tentang negaranya. Contoh dari media
massa adalah surat kabar dan Koran.
Salah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah
terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar mengajar di
kelas, Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar mengajar
adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat. Menurut Hamalik (1986), media
pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan
rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan
informasi.
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat
membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz
(1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat
fungsi yaitu:
a. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik
dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan
pelajaran.
b. Fungsi afektif, yaitu dapat
menggugah emosi dan sikap siswa.
c. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam
gambar.
d. Fungsi compensations, yaitu dapat
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.
Alasan-alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa yaitu:
1. Alasan yang pertama yaitu berkenaan
dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain:
a. Pengajaran lebih menarik perhatian
siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran lebih jelas
maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
c. Metode pengajaran akan bervariasi
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan
aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan
lain-lain.
2. Alasan kedua yaitu sesuai dengan
taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak,
dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya
media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang
kompleks dapat disederhanakan.
Itulah beberapa alasan mengapa media pembelajaran
dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sebagai
penutup dari tulisan ini penulis memberikan beberapa kesimpulan bahwa:
1.
Kata media berasal dari bahasa Latin medio? Dalam bahasa
Latin, media dimaknai sebagai antara. Media merupakan bentuk jamak dari medium,
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara khusus, kata
tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa
informasi dari satu sumber kepada penerima.
2.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi. Media yang dipergunakan dalam mengajar disebut juga
dengan media pengajaran.
3.
Media pengajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dan pesan-pesa pengajaran dari sumber belajar yaitu guru
kepada peserta didik yaitu siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
4.
Ada dua alasan penggunaan media pengajara. pertama,
belajar merupakan perubahan perilaku. Kedua, belajar merupakan proses komunikasi.
Media sebenarnya
akan sangat membantu dalam mewujudkan tujuan pendidikan meskipun banyak
kekurangan yanng ada didalamnya. Maka diharapkan kekreatifitasan guru dalam
memilih media mana yang lebih cocok untuk diterapkan dalam kelas. Dalam hal ini
yang harus diperhatikan adalah materi yang akan disampaikan, situasi kelas dan sarana
pra sarana.
Demikian
makalah yang dapat kami sajikan, mudah-mudahan bisa bermanpaat, khususnya bagi
kami penulis, umumnya bagi para pembaca sekalian. Kami menyadari dalam
penulisan ini masih banyak kesalahan dan kekurangannya, kritik yang sipatnya
membangun sangat kami harapkan untuk kemajuan kea rah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Edwan,2009.Artikel Media Pengajaran. http://edwaneloenks .blogspot. com/2009/11/
makalah-media-pengajaran.html.Di unduh tgl 15 April 2011.
Tidak ada
Nama,2010.Pendukung Keberhasilan Mengajar. http://id.wikipedia.org
/wiki/Media Belajar Dan Mengajar/2010/11/.Di unduh tgl 15 April 2011.
JoPaijo,2009.Bentuk Media. Jo
Paijo,1998.Pemerintahan.http://www.tsani-oke.co.cc
.Di unduh tgl 15 April 2011.
Arsyad,
Azhar (2006) Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Kamal,
Musthafa (2006) Buku ajar Strategi Belajar Mengajar. Ciamis: Institut
Agama Islam Darussalam.
Comments
Post a Comment
komen sangat di harapkan boss.