STUDI KEPEMIMPINAN ISLAM
BAGAIMANA
PRINSIP KEPEMIMPINAN ISLAM?
kepemimpinan yang
islami, ada tiga prinsip dasar, yaitu musyawarah, keadilan dan kebebasan
berpikir. Tiga prinsip dasar ini merupakan hal yang mutlak harus dipakai
landasan oleh para pemimpin Islam dalam menentukan kebijakan dan pengambilan
keputusan, serta dalam rangka merumuskan langkah-langkah dan program kegiatan
yang ingin dicapai. Dan ini berlaku bagi semua tingkatan pemimpin muslim,
apakah lokal, regional maupun nasional.
Dan juga berlaku,
apakah mereka para pemimpin muslim yang memimpin dalam kelompoknya sendiri
maupun sedang memimpin dalam masyarakat atau bangsa yang majemuk (pluralisme),
maka dalam hal ini prinsip-prinsip dasar tersebut harus tetap dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya, tanpa melakukan diskriminasi dengan melihat siapa yang
dipimpinnya.
Seorang pemimpin
dinilai bagaimana dia bersikap dan bertindak dalam kepemimpinannya. Salah
satu yang terpenting adalah kemampuan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan dan membuat kebijakan, efektifitas sebuah kebijakan dan bagaimana
dampak atas kebijakan tersebut.
Sebuah keputusan lahir dari sebuah proses berpikir. Bermula dari cara pandang seseorang dalam menilai sesuatu yang kemudian berpengaruh terhadap cara berpikirnya. Cara berpikir yang dilandasi cara pandang tadi akan menjadi penentu, tepat atau tidaknya keputusan seorang pemimpin dalam mengambil kebijakan.
Kebijakan seorang pemimpin seringkali berpengaruh terhadap banyak orang dan ruang lingkup serta waktu yang lebih luas. Kesalahan dalam mengambil sebuah keputusan dalam memilih sebuah kebijakan akan berujung pada kegagalan suatu program atau bahkan kehancuran sebuah negara dan bangsa.
Sebuah keputusan lahir dari sebuah proses berpikir. Bermula dari cara pandang seseorang dalam menilai sesuatu yang kemudian berpengaruh terhadap cara berpikirnya. Cara berpikir yang dilandasi cara pandang tadi akan menjadi penentu, tepat atau tidaknya keputusan seorang pemimpin dalam mengambil kebijakan.
Kebijakan seorang pemimpin seringkali berpengaruh terhadap banyak orang dan ruang lingkup serta waktu yang lebih luas. Kesalahan dalam mengambil sebuah keputusan dalam memilih sebuah kebijakan akan berujung pada kegagalan suatu program atau bahkan kehancuran sebuah negara dan bangsa.
SIAPAKAH PEMIMPINAN YANG MENURUT SAUDARA MEMENUHI PRINSIP TERSEBUT?
JAWABAN DISERTAI CONTOH PEMIMPIN YANG MENJADI IDOLAMU, DISERTAI ALASANNYA!
Idola pemimpin saya Muhammad SAW.
Contoh dan alasannya :
Bagaimana cara Nabi Muhammad SAW berpikir?
Sebagian
besar dari kita pernah mendengar tentang kepemimpinan seorang Muhammad saw. Dalam masa 22 tahun beliau sanggup mengangkat
derajat bangsa Arab dari bangsa jahiliah yang diliputi kebodohan dan
keterbelakangan menjadi bangsa terkemuka dan berhasil memimpin banyak bangsa di
dunia. Orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya merasakan
kelembutan, kasih sayang dan penghormatan dari seorang pemimpin bernama
Muhammad.
Cara berpikir Muhammad saw yang lurus terlahir dari cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini. Cara berpikir yang lurus tadi menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus dapat diterima semua pihak.
Inilah cara berpikir Muhammad saw tersebut :
Cara berpikir Muhammad saw yang lurus terlahir dari cara pandangnya yang juga lurus terhadap hidup dan kehidupan ini. Cara berpikir yang lurus tadi menghasilkan sebuah keputusan yang tepat sekaligus dapat diterima semua pihak.
Inilah cara berpikir Muhammad saw tersebut :
1. Beliau menomorsatukan fungsi sebagai landasan
dalam memilih orang atau sesuatu, bukan penampilan atau faktor-faktor luar
lainnya
Keempat
sahabat yang dikenal sangat dekat dengan Beliau, yakni Abu Bakar Assidiq, Umar
ibnu Khattab, Ustman ibnu Affan dan Ali ibnu Abi Tholib adalah gambaran jelas
kemampuan Muhammad saw dalam melihat fungsi. Keempat sahabat tersebut
memiliki fungsi sendiri-sendiri dalam era kepemimpinan Muhammad saw, yaitu :
- Abu Bakar Assidiq yang bersifat percaya sepenuhnya kepada Muhammad saw, adalah sahabat utama. Ini bermakna kepercayaan dari orang lain adalah modal utama seorang pemimpin.
- Umar ibnu Khattab bersifat kuat, berani dan tidak kenal takut dalam menegakkan kebenaran. Ini bermakna kekuasaan akan efektif apabila ditunjang oleh semangat pembelaan terhadap kebenaran dengan penuh keberanian dan ditunjang kekuatan yang memadai.
- Ustman ibnu Affan adalah seorang pedagang kaya raya yang rela menafkahkan seluruh harta kekayaannya untuk perjuangan Muhammad saw. Faktor ketiga yang tidak kalah penting adalah pendanaan. Sebuah kepemimpinan akan lebih lancar apabila ditunjang kondisi ekonomi yang baik dan keuangan yang lancar. Dan juga dibutuhkan pengorbanan yang tulus dari pemimpinnya demi kepentingan orang banyak.
- Ali ibnu Abi Thalib adalah seorang pemuda yang berani dan tegas, penuh ide kreatif, rela berkorban dan lebih suka bekerja dari pada bicara. Kepemimpinan akan menjadi semakin kuat karena ada regenerasi. Tidak ada pemimpin yang berkuasa selamanya, dia perlu menyiapkan penerus agar rencana-rencana yang belum terlaksana bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
- Abu Bakar Assidiq yang bersifat percaya sepenuhnya kepada Muhammad saw, adalah sahabat utama. Ini bermakna kepercayaan dari orang lain adalah modal utama seorang pemimpin.
- Umar ibnu Khattab bersifat kuat, berani dan tidak kenal takut dalam menegakkan kebenaran. Ini bermakna kekuasaan akan efektif apabila ditunjang oleh semangat pembelaan terhadap kebenaran dengan penuh keberanian dan ditunjang kekuatan yang memadai.
- Ustman ibnu Affan adalah seorang pedagang kaya raya yang rela menafkahkan seluruh harta kekayaannya untuk perjuangan Muhammad saw. Faktor ketiga yang tidak kalah penting adalah pendanaan. Sebuah kepemimpinan akan lebih lancar apabila ditunjang kondisi ekonomi yang baik dan keuangan yang lancar. Dan juga dibutuhkan pengorbanan yang tulus dari pemimpinnya demi kepentingan orang banyak.
- Ali ibnu Abi Thalib adalah seorang pemuda yang berani dan tegas, penuh ide kreatif, rela berkorban dan lebih suka bekerja dari pada bicara. Kepemimpinan akan menjadi semakin kuat karena ada regenerasi. Tidak ada pemimpin yang berkuasa selamanya, dia perlu menyiapkan penerus agar rencana-rencana yang belum terlaksana bisa dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
2. Beliau mengutamakan segi kemanfaatan daripada
kesia-siaan
Tidak ada perkataan,
perbuatan bahkan diamnya seorang Muhammad yang menjadi sia-sia dan tidak
bermakna. Pilihan terhadap kurma, madu, susu kambing dan air putih sebagai
makanan yang bermanfaat untuk tubuh adalah salah satu contohnya. Bagaimana
sukanya Muhammad terhadap orang yang bekerja keras dan memberikan manfaat
terhadap orang banyak dan kebencian beliau terhadap orang yang menyusahkan dan
merugikan orang lain adalah contoh yang lain.
3. Beliau mendahulukan yang lebih mendesak
daripada yang bisa ditunda
Ketika ada yang
bertanya kepadanya, mana yang harus dipilih apakah menyelamatkan seorang anak
yang sedang menghadapi bahaya atau meneruskan shalat, maka beliau menyuruh
untuk membatalkan shalat dan menyelamatkan anak yang sedang menghadapi bahaya.
4. Beliau lebih mementingkan orang lain daripada dirinya
sendiri
Ketika datang wahyu
untuk melakukan hijrah dari kota Makkah ke Madinah, Muhammad Saw baru berangkat
ke Madinah setelah semua kaum Muslimin Makkah berangkat terlebih
dulu. Padahal saat itu beliau terancam akan dibunuh, namun tetap
mengutamakan keselamatan kaumnya yang lebih lemah.
Ketika etnik Yahudi yang berada di dalam kekuasaan kaum Muslimin meminta perlindungan kepadanya dari gangguan orang Islam di Madinah, beliau sampai mengeluarkan pernyataan : Bahwa barang siapa yang mengganggu dan menyakiti orang-orang Yahudi yang meminta perlindungan kepadanya, maka sama dengan menyatakan perang kepada Allah dan Rasulnya. Padahal tindakan demikian bisa menjatuhkan kredibilitas Beliau di mata kelompok-kelompok etnik Arab yang sudah lama memusuhi etnik Yahudi.
Ketika etnik Yahudi yang berada di dalam kekuasaan kaum Muslimin meminta perlindungan kepadanya dari gangguan orang Islam di Madinah, beliau sampai mengeluarkan pernyataan : Bahwa barang siapa yang mengganggu dan menyakiti orang-orang Yahudi yang meminta perlindungan kepadanya, maka sama dengan menyatakan perang kepada Allah dan Rasulnya. Padahal tindakan demikian bisa menjatuhkan kredibilitas Beliau di mata kelompok-kelompok etnik Arab yang sudah lama memusuhi etnik Yahudi.
5. Beliau memilih jalan yang tersukar untuk
dirinya dan termudah untuk umatnya
Apabila ada orang
yang lebih memilih mempersulit diri sendiri dari pada mempersulit orang lain,
maka dia adalah para Nabi dan Rasul. Begitu pun dengan Muhammad
saw. Ketika orang lain disuruh mencari jalan yang termudah dalam beragama,
maka Beliau memilih untuk mengurangi tidur, makan dan shalat sampai bengkak
kakinya.
Ketika dia menyampaikan perintah Allah Swt kepada umat untuk mengeluarkan zakat hartanya hanya sebesar 2,5 bagian saja dari harta mereka, dia bahkan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dan tidak menyisakan untuknya dan keluarganya, kecuali rumah yang menempel di samping mesjid, satu dua potong pakaian dan beberapa butir kurma atau sepotong roti kering untuk sarapan. Sampai-sampai tidurnya hanya di atas pelepah korma.
Seperti pernah dia bertanya kepada Aisyah ra. Istrinya apakah hari itu ada sepotong roti kering atau sebiji korma untuk dimakan. Ketika istrinya berkata bahwa tidak ada semua itu, maka Muhammad Saw mengambil batu dan mengganjalkannya ke perut untuk menahan lapar.
Ketika dia menyampaikan perintah Allah Swt kepada umat untuk mengeluarkan zakat hartanya hanya sebesar 2,5 bagian saja dari harta mereka, dia bahkan menyerahkan seluruh hartanya untuk perjuangan dan tidak menyisakan untuknya dan keluarganya, kecuali rumah yang menempel di samping mesjid, satu dua potong pakaian dan beberapa butir kurma atau sepotong roti kering untuk sarapan. Sampai-sampai tidurnya hanya di atas pelepah korma.
Seperti pernah dia bertanya kepada Aisyah ra. Istrinya apakah hari itu ada sepotong roti kering atau sebiji korma untuk dimakan. Ketika istrinya berkata bahwa tidak ada semua itu, maka Muhammad Saw mengambil batu dan mengganjalkannya ke perut untuk menahan lapar.
6. Beliau lebih mendahulukan tujuan akhirat
daripada maksud duniawi
Para Nabi dan Rasul adalah
orang-orang terpilih sekaligus contoh teladan bagi kita. Muhammad Saw
menunjukkan bahwa jalan akhirat itu lebih utama daripada kenikmatan dunia
dengan seluruh isinya ini. Karena pandangannya yang selalu melihat akhirat
sebagai tujuan, maka tidak ada yang sanggup menggoyahkan keyakinannya untuk
menegakkan kebenaran.
“Seandainya kalian letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, maka aku tidak akan berhenti dalam menyampaikan risalah ini.” Demikian Muhammad Saw berkata kepada para pemimpin Quraisy yang mencoba menyuap Muhammad Saw dengan harta benda, menjanjikan kedudukan tertinggi di kalangan suku-suku Arab dan juga menyediakan wanita-wanita cantik asalkan Muhammad Saw mau menghentikan dakwahnya di kalangan mereka.
“Seandainya kalian letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, maka aku tidak akan berhenti dalam menyampaikan risalah ini.” Demikian Muhammad Saw berkata kepada para pemimpin Quraisy yang mencoba menyuap Muhammad Saw dengan harta benda, menjanjikan kedudukan tertinggi di kalangan suku-suku Arab dan juga menyediakan wanita-wanita cantik asalkan Muhammad Saw mau menghentikan dakwahnya di kalangan mereka.
Comments
Post a Comment
komen sangat di harapkan boss.