CAD DAN PROSES DESAIN
Perkembangan teknologi komputer, khususnya dalam dunia
arsitektur sangat pesat, baik dari segi perangkat keras, perangkat lunak
ataupun jasa pelayanannya. Peranan komputer dalam usaha jasa konsultansi sampai
akhir tahun 1990-an baru terbatas pada konsultan-konsultan besar tetapi kondisi
saat ini penggunaannya hampir merupakan kebutuhan utama bahkan pada arsitek
perseorangan. Salah satu teknologi computer yang diterapkan dibidang arsitektur
adalah Computer Aided Design ( CAD ), penggunaannya dianggap sebagai alat bantu
gambar yang mentransfer pekerjaan di atas meja gambar ke layar monitor.
Kenyataan menunjukkan apabila pemakai CAD mempunyai
kemampuan sketsa/freehand drawing atau dasar-dasar menggambar tangan yang baik
akan menghasilkan produk yang lebih baik jika dibandingkan dengan pemakai yang
kurang/tidak mempunyai kemampuan gambar tangan yang baik, hal ini mengartikan
bahwa CAD disini hanya berfungsi sebagai alat untuk membantu mewujudkan
rancangan. Disisi lain produk yang dihasilkan dalam setiap tahapan pekerjaan
dalam jasa konsultansi tidak semuanya tepat untuk menggunakan CAD, sebaliknya
juga tidak semuanya tepat menggunakan freehand drawing/sketsa.
Disisi lain CAD difungsikan untuk menggantikan fungsi
pencil, pena, kertas dan drafter, hal ini tentu saja didukung dengan peralatan
computer. ( Krisnamoorthy, 1991 ). Aspek positif CAD dapat dipaparkan sbb :
-
Sistem CAD dapat membebaskan drafter atau arsitek perencana
dari kesalahan yang sering terjadi pada proses penggambaran secara manua.l
-
CAD dapat diprogram pada awal penggunaannya dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sehingga dapat membantu menyelesaikan
pekerjaan lebih cepat dan menambah keakuratan dalam penggambaran.
Bagaimanapun CAD adalah suatu alat bantu dengan
kemampuan dan kecepatan yang tinggi, perubahan dan perbaikan kesalahan akan
dengan cepat dapat dilakukan. Hal ini tentunya memberikan nilai ekonomis pada
perubahan dalam melakukan persiapan penyajian gambar.
Keuntungan potensial yang diperoleh dengan menggunakan
system CAD ( Satrio Sumantri, 1989 ) adalah :
- Peningkatan produktifitas, tergantung pada rincian
rancangan( makin rinci, maka produktifitas makin meningkat), Tingkat simetri
gambar rancangan (makin banyak bagian simetri, makin tinggi produktifitas ),
besar kecilnya data dan tingkat kerumitan gambar ( makin rumit, makin tinggi
produktifitasnya )
- Waktu Produksi lebih singkat, system CAD yang
interaktif akan mempercepat proses pembuatan gambar atau model.
- Analisis terhadap hasil rancangan, system CAD
mempunyei kemampuan analisis, proses perancangan dan analisa dapat dilakukan
dengan system yang sama.
- Rancangan yang lebih baik, Dalam perancangan dapat
dilakukan perubahan sehingga terdapat alternative rancangan dengan cepat.
- Pengurangan kesalahan, system CAD yang interaktif
dapat mengurangi kesalahan yang terjadi dalam proses perancangan, penggambaran
dan Penyusunan dokumentasi. Dalam system CAD tak diperlukan lagi pengolahan
informasi secara manual setelah gambar awal selesai dibuat.
- Peningkatan ketelitian. Dengan sistim CAD
pengontrolan dimensi akan jauh lebih teliti. Sistem CAD akan memberikan
rancangan kurva ruang (3 dimensi ) yang jauh lebih teliti daripada rancangan
secara manual.
- Memudahkan dalam perencanaan perkakas. Dengan adanya
kemampuan untuk melakukan pandangan dari berbagai sudut oleh sistim CAD maka
akan memudahkan dalam memilih dan merencanakan perkakas.
- Pengendalian
prosedur perubahan teknis, dengan sistim CAD maka pengendalian prosedur
perubahan dapat dilakukan dengan baik. Gambar – gambar dan dokumen asli
disimpan dalam basis data sistim CAD. Hal ini akan memudahkan dalam melakukan
pengecekan jika terjadi perubahan atau modifikasi.
- Gambar lebih mudah dimengerti, dengan menggunakan
sistim CAD maka benda kerja dapat digambarkan secara isomentri dan dapat diberi
warna atau bayangan sedemikian rupa sehingga tampak komprehensif.
- Penyiapan dokumen, sistem CAD yang lengkap dapat
memproduksi bill of materials dalam format tertentu. Hal ini akan mempersingkat
proses penyiapan dokumen maupun spesifikasi teknis.
Salah satu keuntungan dari penggunaan CAD dalam
merepresentasikan desain arsitektur adalah terangkumnya informasi desain
arsitektur dalam bentuk model 3 dimensi digital yang mencakup sketsa konvensional
dan model fisik (maket) dalam satu paket lingkungan virtual/digital.
Di samping itu beberapa aspek desain seperti struktur,
material, dimensi dan properti lainnya dapat diintegrasikan ke dalam pembuatan
real time bentuk model 3d digital secara parametrik. Hal ini memberikan
kemudahan bagi arsitek dalam membangun geometri dari desain arsitekturnya
melalui parameter yang dijadikan input ke dalam applikasi CAD. Sehingga bentuk
geometri dapat diubah tanpa harus mengulang proses pembuatannya, melainkan dengan
hanya memberikan input yang berbeda kepada parameter dasar yang membangun
geometri tersebut.
Perancangan parametrik dikembangkan lebih lanjut untuk
membantu para arsitek dalam mengembangkan/mencapai eksplorasi dan aplikasi dari
bentuk-bentuk geometri yang kompleks. Salah satu proses desain yang muncul dari aplikasi CAD
parametrik ini di antaranya, metoda generative design/generative algorithm yang
akan dibahas lebih dalam pada bagian selanjutnya.
Disamping aspek kecepatan, CAD juga menyediakan teknik
dasar yang dapat dikembangkan oleh pengguna. Pembuatan garis dan huruf tidak
harus terus menerus dilakukan. CAD menghindarkan dari pekerjaan yang menjemukan
dan berulang. CAD memacu kretafitas untuk menuangkan ide dalam gambar.
Aspek Negatif Sistem CAD
Aspek negative disini yang dimaksudkan adalah kerugian
waktu, yang terjadi apabila :
-
Terjaadi overload dalam penggunaan
-
Tidak terbiasa sehingga mengalami kesukaran dalam penggunaan
sistim
-
Terdapat komponen computer yang rusak
-
Waktu yang terbuang untuk memperbaiki computer apabila
terjadi kerusakan.
Disamping ini pengaruh penggunaan layar monitor kepada
pemakai, karena sebagaimana telah dijelaskan, sistim layar monitor tersebut
menggunakan standart televisi. Sehingga pengaruh radiasi ataupun emisi pada
mata pemakai kemungkinan terjadi. Pada perkembangannya hal ini dapat dieliminir
dengan menggunakan monitor yang telah dirancangan khusus. ( khrisna Moorthy,
1991 ).
Efek Sosial Sistim CAD
Aspek sosial CAD dapat menghilangkan sifat ketidak
pedulian. CAD dapat membuat perubahan dari papan gambar tradisional ke monitor
tanpa harus mengalami berbagai kefrustasian, karena adanya perasaan ketakutan
dan ketidak tahuan.Perhatian mendalam akan datang sebagai akibat dari cara
kerja dalam kehidupan pemakai, karena pada dasaranya sebagaian besar manusia
akan menyaring setiap perubahan yang terjadi. Untuk membantu sistim CAD selalu
actual, para pembuat telah mempersiapkan CAD agar dapat parallel dengan sistim
– sistim baru. Sedangkan metode tradisional tidak mengalami perubahan.
Comments
Post a Comment
komen sangat di harapkan boss.